Selasa, 05 April 2016

RANGKUMAN PERTEMUAN 3 MATA KULIAH INTERNET MOBILE & SECURITY



Keamanan Sistem Informasi

1. Evaluasi Keamanan Sistem Informasi
             Meski sebuah sistem informasi sudah dirancang memiliki perangkat pengamanan, harus selalu dimonitor. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

 Ditemukannya lubang keamanan (security hole) baru. Perangkat lunak dan perangkat keras biasanya sangat kompleks sehingga tidak mungkin untuk diuji seratus persen. Kadang-kadang ada lubang keamanan yang ditimbulkan oleh kecerobohan implementasi. Kesalahan konfigurasi. Karena lalai atau alpa, konfigurasi sebuah sistem kurang benar sehingga menimbulkan lubang keamanan. Misalnya mode (permission atau kepemilikan) dari berkas yang menyimpan password secara tidak sengaja diubah sehingga dapat diubah atau ditulis.
















Atau di /etc/passwd di sistem linux dengan perintah chmod 777 /etc/passwd sehingga memberi izin user,group,other untuk read,write, execute.
    Penambahan perangkat baru (hardware atau software) yang menyebabkan menurunnya tingkat security atau berubahnya metoda untuk mengoperasikan sistem. Operator dan administrator harus belajar lagi. Dalam masa belajar ini banyak hal yang jauh dari sempurna, misalnya server atau software masih menggunakan konfigurasi awal dari vendor (dengan password yang sama).

Sumber Lubang Keamanan

Lubang keamanan (security hole) dapat terjadi karena :
Salah disain (Design Flaw)
Contoh : Disain urutan nomor (sequence numbering) dari paket TCP/IP. Sehingga timbul masalah yang dikenal dengan nama “IP spoofing”.

Implementasi Kurang Baik

Contoh : seringkali batas/bound dari sebuah “array” tidak dicek sehingga terjadi yang disebut out-of-bound array atau buffer overflow yang dapat dieksploitasi (misalnya overwrite ke variable berikutnya). Contoh lain adalah kealpaan memfilter karakter-karakter yang aneh-aneh yang dimasukkan sebagai input dari sebuah program web.

Salah Konfigurasi

Contoh : Berkas yang semestinya tidak dapat diubah oleh pemakai secara tidak sengaja menjadi “writeable”. Apabila berkas tersebut merupakan berkas yang penting, seperti berkas yang digunakan untuk menyimpan password.

Salah Menggunakan Program atau Sistem

Contoh : Kesalahan menggunakan program dengan account root (super user) dapat berakibat fatal. Sering terjadi cerita horor dari sistem administrator baru yang teledor dalam menjalankan perintah “rm -rf” (remove) di sistem linux (yang menghapus berkas atau direktori beserta sub direktori di dalamnya). Akibatnya seluruh berkas di sistem menjadi hilang mengakibatkan Denial of Service (DoS).

2. Cara Mengamankan Sistem Informasi

Pada umumnya, pengamanan dapat dikategorikan menjadi dua jenis :
- Pencegahan (preventif)
Usaha pencegahan dilakukan agar sistem informasi
tidak memiliki lubang keamanan
- Pengobatan (recovery).
Usaha-usaha pengobatan dilakukan apabila lubang
keamanan sudah dieksploitasi.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengamankan informasi adalah :
•Mengatur akses
•Menutup Servis yang tidak digunakan
•Memasang Proteksi
•Firewall
•Pemantau adanya serangan
•Pemantau integritas sistem
•Audit
•Backup secara rutin
•Penggunaan enkripsi
•telnet atau shell aman

Mengatur akses (Access Control)
Mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “authentication” dan “access control”. Implementasi dari mekanisme ini antara lain dengan menggunakan “password”.
Di sistem LINUX dan Windows NT,untuk menggunakan sebuah sistem atau komputer, pemakai diharuskan melakukan authentication dengan menuliskan “userid” dan “password”. Apabila keduanya valid, pemakai tersebut diperbolehkan menggunakan sistem. Apabila ada yang salah, pemakai tidak dapat menggunakan sistem. Informasi tentang kesalahan ini biasanya dicatat dalam berkas log.

Dengan adanya kemungkinan password ditebak, misalnya dengan menggunakan program password cracker, maka memilih password memerlukan perhatian khusus.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari sebagai password adalah :
Nama anda, nama istri / suami, anak, nama teman.
Nama komputer yang anda gunakan.
Nomor telepon atau plat nomor kendaran anda
Tanggal lahir
Alamat rumah
Nama tempat yang terkenal.

Memasang Proteksi
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik firewall.
Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.
Contoh :
LINUX paket program “tcpwrapper” dapat digunakan untuk membatasi akses servis atau aplikasi tertentu.
Misalnya servis untuk “telnet” dapat dibatasi untuk untuk sistem yang memiliki nomor IP tertentu, atau memiliki domain tertentu.

Firewall

Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan
antara Internet dengan jaringan internal, dan setiap
Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall.























Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang agar tidak dapat dilakukan.
Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan dari organisasi yang bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:
- Apa-apa yang tidak diperbolehkan secara eksplisit
dianggap tidak diperbolehkan (prohibitted)
- Apa-apa yang tidak dilarang secara eksplisit
dianggap diperbolehkan (permitted)

   Firewall bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang melewatinya. Berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat diatur berdasarkan IP address, port, dan arah informasi.
Firewall dapat berupa sebuah perangkat keras yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu, sehingga pemakai (administrator) tinggal melakukan konfigurasi dari firewall tersebut. Firewall juga dapat berupa perangkat lunak yang ditambahkan kepada sebuah server.
Satu hal yang perlu diingat bahwa adanya firewall bukan menjadi jaminan bahwa jaringan dapat diamankan seratus persen. Meskipun sudah menggunakan firewall, keamanan harus tetap dipantau secara berkala.

Pemantau adanya serangan

Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack).
Nama lain dari sistem ini adalah “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager.
Ada berbagai cara untuk memantau adanya intruder. Ada yang sifatnya aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan memonitor logfile.

Contoh software IDS antara lain :
Autobuse,
Mendeteksi probing dengan memonitor logfile.
Courtney dan portsentry
Mendeteksi probing (port scanning) dengan memonitor packet yang lalu lalang. Portsentry bahkan dapat memasukkan IP penyerang dalam filter tcpwrapper (langsung dimasukkan kedalam berkas /etc/hosts.deny)
Shadow dari SANS

Snort
Mendeteksi pola (pattern) pada paket yang lewat dan mengirimkan alert jika pola tersebut terdeteksi. Pola-pola atau rules disimpan dalam berkas yang disebut library yang dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Contoh aplikasi Snort:




















Backup secara rutin

Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak sistem dengan menghapus berkas-berkas yang ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai administrator, maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itulah, backup data wajib dilakukan secara rutin.
Untuk sistem yang sangat esensial, secara berkala perlu dibuat backup yang letaknya berjauhan secara fisik. Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya data akibat bencana seperti kebakaran, banjir, dll. karena bila data dibackup tetapi diletakkan pada lokasi yang sama, kemungkinan data akan hilang jika tempat yang bersangkutan mengalami bencana seperti kebakaran.
Salah satu cara backup system saja, klik start – klik kanan computer pilih properties – klik system protection – klik create input tgl restore point


















Kalau windowsnya suatu saat error, caranya komputernya direstart masuk ke safemode lalu arahkan ke restore point, pilih tgl backup yang pernah dilakukan.


Telnet atau shell aman

Telnet atau remote login digunakan untuk mengakses sebuah “remote site” atau komputer melalui sebuah jaringan komputer.
Akses ini dilakukan dengan menggunakan hubungan TCP/IP dengan menggunakan userid dan password. Informasi tentang userid dan password ini dikirimkan melalui jaringan komputer secara terbuka. Akibatnya ada kemungkinan seorang yang jahat akan melakukan “sniffing” dan mengumpulkan informasi tentang userid dan password ini.

Enkripsi dapat digunakan untuk melindungi adanya sniffing. Paket yang dikirimkan dienkripsi dengan algoritma DES atau Blowish (dengan menggunakan kunci session yang dipertukarkan via RSA atau Diffie-Hellman) sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Salah satu implementasi mekanisme ini adalah SSH (Secure Shell).
Ada beberapa implementasi SSH ini, antara lain :
 SSH untuk UNIX (dalam bentuk source code, gratis,
mengimplementasikan protokol SSH versi 1 dan versi 2)
 SSH untuk Windows95 dari Data Fellows (komersial,
ssh versi 1 dan versi 2)
http://www.datafellows.com

 TTSSH, yaitu skrip yang dibuat untuk Tera Term
Pro (gratis, untuk Windows 95, ssh versi 1)
http://www.paume.itb.ac.id/rahard/koleksi
SecureCRT untuk Windows95 (shareware / komersial)
Putty (SSH untuk Windows yang gratis, ssh versi 1)
Selain menyediakan ssh, paket putty juga dilengkapi
dengan pscp yang mengimplementasikan secure copy
sebagai pengganti FTP.


Terima kasih atas kunjungannya"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar